Walaupun sama-sama pergantian tahun namun terdapat perbedaan mencolok anatara Tahun Baru Hijriyah dengan Tahun Baru Masehi. Secara wasilah jelas akan berbeda karena Tahun Baru Hijriyah penanggalannya berdasarkan peredaran bulan, sedangkan Tahun Baru Masehi penangalannya berdasarkan matahari.
Banyak orang yang tidak mengetahui alasan mengapa pergantian tahun masehi dirayakan secara hura-hura sedangkan penyambutan Tahun Baru Hijriyah tanpa hingar bingar dan pesta kembang api dan hura-hura, sedangkan pergantian Tahun Baru Hijriyah diperingati dengan istighosah, dzikir bersama, muhasabah dan tausyiyah atau tabligh akbar.
Pergantian tahun hijriyah digunakan oleh kaum Muslilimin dan Muslimah untuk bermuhasabah merenungi perjalanan hidup sehingga mawas diri dan dapat mengevaluasi diri agar tahun berikutnya bisa lebih baik. Tahun Baru Hijriyah di tetapkan semenjak Rosululloh SAW hijrah dari Makkah ke Madinah karena hidupnya terancam sekaligus sebagai sebuah ujian bagi Kaum Muslimin akan keimanan kepada Alloh SWT dan kesetiaan kepada Rosululloh SAW.
Adapun Tahun Baru Masehi merupakan waktu yang dianggap sebagai bentuk perayaan hari JANUS
dengan mengitari api unggun, meniup terompet, berpesta poya, dan bernyanyi bersama.
Demikianlah perbadaan mendasar bagi ke dua penanggalan yang selama ini diikuti oleh kaum muslimin yang tidak mengerti sejarah permulaan perayaan tahun baru masehi.