Materi yang sangat bagus untuk para orang tua
yang diberikan oleh Bunda Kurnia Widhiastuti dari Sygma Parenting Community.
Tidak terasa, sebenarnya waktu kita untuk
mendidik anak itu sangatlah singkat.
Saat anak sekolah ditempat jauh, saat anak
waktunya kuliah di kota lain, saat ia menikah...
Sangat singkat Bunda!
Gunakanlah waktu sebaik-sebaiknya untuk menanamkan
hal baik ke anak, karena tidak terasa, itu akan segera berlalu.
Waktu berharga pengasuhan anak:
7 tahun pertama (0-7 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai raja.
Zona merah - zona larangan
jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan
rusak jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat
itu yang berkembang otak kanannya.
7 tahun kedua (7-14 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai atau tawanan perang.
Zona kuning - zona hati-hati dan waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya
sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll.
Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang
bermanfaat bagi masa depannya.
7 tahun ketiga (14-21 tahun):
Perlakukan anak seperti sahabat.
Zona hijau - sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah
bisa dilepas sebagai duta keluarga.
7 tahun keempat (21-28 tahun):
Perlakukan sebagai pemimpin.
Zona biru - siap terbang.
Siapkan anak untuk menikah.
Pada masa anak-anak yang berkembang otak kanannya.
Otak kiri berkembang saat usianya menjelang 7 tahun. Anak perempuan
keseimbangan otak kanan dan kirinya lebih cepat. Sedangkan anak laki lebih
lambat. Keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki baru tercapai
sempurna di usia 18 tahun, sedangkan anak perempuan sudah cukup seimbang otak
kanan dan kirinya di usia 7 tahun.
Ampun dah lama bener ya?
No wonder our hubby suka rada ajib. He...he....
Ternyata ada rahasia Allah mengapa diatur seperti
itu.
Laki-laki dipersiapkan untuk jadi pemimpin yang
tegas dalam mengambil keputusan. Untuk itu, jiwa kreatifitas dan explorasinya
harus berkembang pesat. Sehingga pengalaman itu membuatnya dapat mengambil
keputusan dengan tenang dan tepat.
Sementara perempuan dipersiapkan untuk jadi
pengatur dan manajer yang harus penuh keteraturan dan ketelitian.
Untuk memberi intruksi pada anak, gunakan suara
Ayah. Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar.
Kalau suara Ibu memerintah, cenderung melengking
seperti biola salah gesek. Itu bisa merusak sel syaraf otak anak. 250rb sel
otak anak rusak ketika dimarahin.
Solusinya, Ibu bisa menggunakan bahasa tubuh atau
isyarat jika ingin memberikan instruksi.
Suara perempuan itu enak didengar jika digunakan
dengan nada sedang. Cocok untuk mendongeng atau bercerita.
Cara berkomunikasi yang efektif dengan anak:
1. Merangkul pundak anak sambil ditepuk lembut.
2. Sambil mengelus tulang punggung anak hingga ke
tulang ekor.
3. Sambil mengusap kepala.
Dengan sentuhan ada gelombang yang akan sampai ke
otak anak sehingga sel-sel cintanya tumbuh subur.
Tulisan yang bagus dan menginspirasi saya.
BalasHapus